Masker Aromaterapi Inovatif Pengusir Kantuk

Disengat api tentu tidak mengenakkan, panas dan kulit pun terbakar. Tetapi sengat api yang satu ini beda. Ia mampu mengusir kantuk saat kita mengendarai sepeda motor.

Tentu saja, bukan api sungguhan yang dipakai dalam inovasi buatan lima mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut. Sengat Api adalah akronim dari "senyum semangat aromaterapi". Ini merupakan inovasi masker yang dilengkapi aromaterapi untuk membantu pengendara motor menghalau kantuk.

Nita Yesita, Foni Seviana, Putri Aprilia Dwitama, Feni Dwi Anggraini dan Khairunnisa Fadhilah menyisipkan jel aromaterapi dengan aroma segar di dalam masker yang biasa dipakai pengemudi sepeda motor. Menurut Feni, aroma segar tersebut dapat menjadi stimulus pengusir kantuk. Dia menjamin, masker buatan mereka tidak menimbulkan efek samping, jadi 100 persen aman,

"Kita biasa minum energy drink agar tidak mengantuk, tapi tidak bertahan lama. Akhirnya kami buat masker ini. Selain menahan rasa kantuk, masker ini juga untuk menghindari polusi," tutur Feni.

Jel aromaterapi dalam masker Sengat Api ternyata dibuat dengan campuran khusus. Menurut Nita, mereka memakai serbuk pembentuk jel dengan larutan dan aroma terapi. Guna mendapatkan komposisi yang pas, Nita dan timnya harus memakai beberapa bahan serbuk pembentuk jel yang diimpor.

Setelah jadi, jel lalu dibungkus plastik dan disisipkan dalam kantong khusus di masker. "Kami mendesain sendiri masker ini. Pengerjaannya dilakukan konveksi mitra di Majalaya, Kabupaten Bandung," imbuh Nita.

Tertarik mencoba? Ada empat aroma masker Sengat Api yang bisa dipilih yaitu green tea, peppermint, orange dan lemon. Nita menyebut, jika plastik pembungkus sudah dibuka, maka jel ini bisa bertahan tiga minggu. Namun jika masih terbungkus rapi, daya tahannya mencapai lima bulan. Untuk melengkapi produk, ada juga jel isi ulang masker Sengat Api.

"Semoga produk ini bisa berguna buat masyarakat sehingga angka kecelakaan menurun," ujar Nita.

Enggak sekadar berinovasi, kelima dara ini mengembangkan produk mereka dengan memanfaatkan hibah penelitian PKM dari Ditjen Dikti Kemendikbud. Hasilnya, masker Sengat Api sukses dipasarkan di berbagai kota di Indonesia. Bahkan, di bawah bimbingan Nyi Mekar Saptarini, S.Si., M.Si., Apt., mereka berhasil meraih medali perak dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 lalu di Universitas Diponegoro (Undip).

Tidak hanya itu, tim Nita juga meraih juara dua kelas presentasi PKM Kewirausahaan. Kuncinya, kata Nita, ada pada metode presentasi.

"Intinya kita harus total pada kelas presentasi. Rata-rata kelas presentasi di kelompok kami agak membosankan, makanya kami mencoba presentasi dengan ceria," tuturnya.

Setelah pemasaran dan meraih juara, tim kecil ini tidak selesai berinovasi. Mereka berencana terus mengembangkan produknya dan mematenkan jel aromaterapi. Saat ini, hak paten merek masker Sengat Api juga sudah diajukan ke UPT HKI Unpad. (as)

Comments