Sunrun Jual Energi Terbarukan dengan Model Bisnis Unik


Menjual software sebagai sebuah layanan sudah banyak kita temui dalam dunia bisnis. SaaS, demikian namanya, adalah kependekan dari Software as a Service menjadi model bisnis banyak perusahaan kecil yang ingin menggarap pangsa pasar software dunia yang makin meningkat dari waktu ke waktu.

Siapa sangka jika model bisnis semacam itu juga bisa diterapkan di ranah energi? Adalah Sunrun, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang energi terbarukan di Amerika Serikat.

Menurut CEO Sunrun Lynn Jurich, perusahaannya menyediakan listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan yang tersedia di alam yakni sinar matahari pada konsumen yang merasa kebingungan dengan teknologi pembangkit listrik tenaga matahari ini.

Sunrun menyederhanakannya bagi konsumen dengan mempermudah semuanya. Konsumen hanya perlu menyediakan atap rumah mereka untuk dipasangi panel surya yang mahal dari Sunrun. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun untuk membeli kecuali di akhir bulan, mereka diwajibkan membayar tagihan listrik yang relatif hemat daripada penyedia suplai listrik lain. "Hanya saja ini lebih murah, lebih ramah lingkungan dan dihasilkan langsung dari atap rumah Anda,"tutur Jurich.

Semuanya berawal saat Ed Fenster (pimpinan/ chairman Sunrun) yang dulu masih menjadi teman kuliah Jurich melontarkan ide bisnis yang menarik. "Saat itu masih belum banyak yang menggarap pasar pembangkit listrik tenaga matahari ini yang menurut kalkulasi kami angka penjualannya bisa mencapai 6 miliar dollar per tahun. Wah, akan sangat menyenangkan jika kami bisa menguasai 1% dari itu semua!", ujarnya menerangkan besarnya peluang di ceruk pasar tersebut. Akan tetapi, tentu ia tidak akan berpuas diri dengan 1% saja.

Keduanya bekerjasama menyusun business plan dan melakukan riset ke mana-mana tentang pangsa pasar suplai listrik tenaga terbarukan dari sinar matahari.

Fenster dan Jurich kemudian menghabiskan waktu 7 bulan pertama mereka membangun usaha ini di ruang loteng di rumah Fenster di San Fransisco.

Salah satu klien pertama mereka pun datang setelah keduanya berjuang memperkenalkan Sunrun pada banyak pihak. "British Telecom ingin memasang satu instalasi di tempatnya di Amerika Serikat, kami menanggapi mereka dan mempresentasikan ide itu di depan stafnya,"Jurich mengenang. Sayangnya, upayanya tidak membuahkan hasil tetapi ia berhasil memetik pelajaran tentang potensi pasar yang sangat tinggi.

Di musim panas 2008, bisnis mereka mulai berkembang dan dikenal. Di bulan November 2008, mereka berhasil mendapatkan investasi.

Keadaan berubah begitu krisis keuangan menimpa AS. Jurich sempat berpikir apakah meeka harus terus maju atau menutup Sunrun begitu saja. Di akhir 2008, untungnya muncul aturan subsidi tenaga surya dan mereka memutuskan untuk tetap bekerja keras membangun Sunrun.

Januari 2009 menjadi saksi bahwa Sunrun berhasil mencetak 9 penjualan besar. Sunrun juga sukses mengumpulkan pendanaan sebesar 2 miliar dollar yang kemudian digunakan untuk membeli panel-panel surya yang memang tidak murah.

"Saat Anda masuk ke sekolah bisnis, Anda akan tergoda untuk berkarir di jalur yang aman, entah itu menjadi konsultan atau menjadi ahli investasi atau sejenisnya,"ujar Jurich. Namun, Jurich dan Fenster tampaknya tidak menyesal menempuh jalur yang "tidak aman" dan merasa beruntung memiliki keberanian untuk menempuhnya. (Akhlis)


Comments