Peluang Bisnis Es Krim Turki

Kudapan pencuci mulut seperti es krim selalu mendapat tempat di lidah masyarakat Indonesia. Sebab, terkadang ketika matahari sedang terik, menu kudapan dingin yang menyegarkan dan mampu menghilangkan dahaga kerap dicari. Maka tak heran, masih banyak bisnis es krim bermunculan di Indonesia.

Salah satunya adalah Zahra Turkish Ice Cream. Seperti namanya, menu yang ditawarkan adalah es krim khas Turki. Lewat bendera PT Kawan Turki Swiss, Zahra Turkish mulai beroperasi dan langsung menawarkan paket usaha ini kepada masyarakat sejak September 2014.

Hingga kini, baru ada dua outlet milik pusat yang beroperasi, yakni di Mal Kota Kasablanka dan di Summarecon, Bekasi. Sementara mitra usaha ada lima yang berlokasi di Surabaya, Bandung, Jakarta, Cibubur, dan Karawaci.

Helmi Sapto Agung, Marketing & Promotion Staff PT Kawan Turki Swiss, mengatakan, hal yang unik dari bisnis es krim Turki ini adalah penyajiannya yang menyisipkan atraksi yang mampu menghibur konsumen. Ketika akan memberikan es krim kepada konsumen dengan tongkat besi panjang, pembuat es krim akan melakukan atraksi yang akan menggoda dan memikat para pembeli.  

Paket investasi yang ditawarkan seharga Rp 200 juta dan Rp 500 juta. Fasilitas yang didapatkan paket pertama meliputi biaya lisensi Rp 50 juta yang berlaku selama tiga tahun, booth berukuran 2 meter (m) x 2 m, peralatan usaha, freezer untuk tiga varian rasa (cokelat, vanila, stroberi), dan pelatihan tenaga kerja.

Adapun, pada paket kedua fasilitasnya serupa dengan paket pertama. Perbedaannya adalah ukuran booth yang lebih besar dan berhak menjual 18 varian rasa es krim. "Sehingga, membutuhkan peralatan dan freezer lebih banyak," kata Helmi.  

Cermati lokasi usaha

Mitra diharapkan mencari lokasi usaha di mal atau pusat perbelanjaan. Dalam kerjasama ini mitra akan dikenakan biaya royalti sebesar 5% dari omzet per bulan.

Harga jual es krim ini berkisar Rp 25.000–Rp 35.000 per cone. Helmi memprediksi, mitra bisa menjual minimal 1.000 cone per minggu. Jika target tersebut tercapai, omzet bisa mencapai Rp 100 juta per bulan. Adapun, perkiraan laba bersih sekitar 25% dari omzet per bulan. Sehingga target balik modal kurang dari setahun.

Selain menawarkan atraksi menarik, es krim ini terkenal lebih kenyal dan tidak gampang meleleh seperti es krim pada umumnya. Sebab, bahan baku es menggunakan resep khas Turki.

Amir Karamoy, pengamat waralaba, mengatakan, konsep usaha es krim Turki ini cukup menarik. Namun, ia menyarankan agar mitra usaha tetap mencermati lokasi usaha. "Agar produk jualan laku, tempat berjualan harus memadai dengan banyak pengunjung, seperti di mal atau pusat keramaian," tuturnya.                                  n

Zahra Turkish Ice Cream          
Kota Kasablanka LG, J. Casablanca, Tebet,
Jakarta Selatan.
HP: 081808040463

Editor: Rizki Caturini

Comments