Mengintip Aktivitas Akhir Pekan Para CEO Silicon Valley

Banyak CEO yang dianggap sebagai "Superman". Mereka orang-orang yang bersedia bekerja siang dan malam. Mereka sanggup bekerja lebih lama dan lebih keras daripada orang-orang yang dipimpin. Mereka bukan tipe orang yang keberatan bekerja di waktu semua orang berlibur karena siapa tahu saat musim liburan justru hasrat belanja konsumen meningkat?

Akan tetapi, ada kalanya asumsi itu menyesatkan. Pada kenyataannya, para CEO juga membutuhkan waktu untuk menikmati kehidupan. Apa saja yang dilakukan para CEO, di Silicon Valley terutama, saat akhir pekan?

Sebagian entrepreneur yang menjabat sebagai CEO dalam startup mereka lebih menyukai menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Misalnya entrepreneur Adam Nash (CEO Wealthfront), yang menyatakan bahwa dirinya hampir selalu di akhir pekan menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman. "Tetapi bukan berarti saya tidak membawa pulang pekerjaan. Saya secara pribadi cenderung lebih menyukai adanya keseimbangan dan integrasi antara kehidupan kerja, pribadi serta keluarga. Karena di hari-hari kerja, saya juga sesekali mengurusi masalah pribadi dan keluarga jika memang diperlukan." Karena telah berkeluarga, ia habiskan waktu dengan anak-anaknya, mengerjakan tugas rumah tangga, berkelakar dengan teman-teman, berinteraksi dengan pasangan dan keluarga besar. Dengan alasan itulah, ia menyukai kehidupan startup di Silicon Valley.

Jika Nash memberikan perspektif sebagai seorang entrepreneur pria yang telah berkeluarga, Michele Turner (CEO dictionary.com) memiliki rangkaian kegiatan lain di akhir pekan. Sebagai ibu 3 anak, akhir pekan Turner dipenuhi dengan aktivitas tentang bisnisnya di pagi hari. Kemudian ia berolahraga, memberikan semangat bagi anak-anak yang sedang bertanding, tugas-tugas rumah tangga dan bersantai di rumah. "Akhir pekan lalu kami menghabiskan Sabtu malam dengan meringkuk di sofa membaca buku. Jika tidak membaca, kami menonton film bersama. Kami sisihkan waktu untuk berkumpul dan santai bersama,"ungkapnya. Ia sadar bahwa sebagai entrepreneur, kita harus mengetahui bahwa jalannya perusahaan bergantung pada kita apalagi di masa-masa awal berdiri.

Bagi duda dengan seorang anak seperti CEO SV Founder Eyal Amir, waktu akhir pekan ia habiskan bertemu dengan teman dan berkontemplasi. Ia menyebutnya sebagai aktivitas "pemeliharaan jiwa" seperti menulis pikiran dan emosi yang muncul kepada diri sendiri. Amir juga berolahraga di pusat kebugaran agar tetap sehat. Saat anaknya tidak berada di sekolah atau tidur, Amir berkata ia mendedikasikan waktunya di akhir pekan sepenuhnya untuk sang anak. Bagaimana jika ada hal penting yangharus dikerjakan di akhir pekan? Ia memiliki taktik khusus. Ia mengaku masih mendapatkan pesan teks mendesak dari servernya dan panggilan dari sejumlah klien penting dan mitra bisnis. Intinya, ia masih memberikan akses komunikasi tetapi pada orang-orang terbatas saja.

Lain lagi dengan Shaheen Kazi (pendiri dan CEO TerraDash). Kazi masih harus bergelut dengan bisnisnya selama akhir pekan. "Sebagai pendiri dan CEO startup muda di Silicon Valley, saya kehilangan makna akhir pekan." Hal ini lain saat ia masih menjadi karyawan. Ia tak lagi memiliki banyak waktu luang untuk pribadi. Namun demikian, Kazi menikmatinya. "Saya mencoba menggabungkan perjalanan keluar ke tempat-tempat indah sekali dalam sebulan,"ujarnya. (Quora/Akhlis)

Comments