Menyasar pasar sepatu kalangan atas

Menyasar pasar sepatu kalangan atas (3)

Meski sepatu corak batik dengan merek d'Arcadia Treasure (D.A.T) terbilang sudah cukup sukses dan sudah bisa menembus pasar ekspor, namun si pemilik usaha, Sofie Agustine kerap  masih menghadapi tantangan dalam menjalankan bisnisnya tersebut.

Kendala utama adalah di bidang produksi, terutama menjaga loyalitas para perajin sepatu. Jika di bengkel produksi lain susah mencari pesanan, Sofie malah harus memutar otak memikirkan cara meningkatkan kapasitas produksi. Sebab, perajin yang bekerja kerap dengan mudahnya keluar. Sehingga dia harus mencari perajin lainnya untuk membantunya memproduksi sepatu. "Uang sudah ada di depan mata, tapi kita belum bisa memenuhi permintaan karena terbatasnya kapasitas produksi," ujarnya.

Untuk itu, dia terus berupaya memotivasi para perajin agar semangat bekerja. Kendala lainnya, ia juga harus menghadapi pemalsuan produk yang mirip dengan produk sepatu batiknya. "Kalau ditiru pernah, tapi saya buat inovasi yang lebih rumit, sehingga susah untuk ditiru," ucapnya.

Perempuan kelahiran Bandung ini juga optimistis produknya cukup unggul di pasar, karena memiliki kualitas yang baik namun harganya tetap terjangkau. "Bisa dibilang sepatu ini memang harganya miring tapi soal kualitas tetap dijaga," paparnya.

Selain memasarkan semua produknya melalui online dan gerai di toko-toko, dia juga menggunakan  sistem kemitraan usaha agar produk sepatu D.A.T semakin dikenal luas.

Namun dia tidak menampik banyak produk sepatu yang memiliki model yang cukup unik dan menarik saat ini di pasaran yang menjadi pesaing produknya. Maklum, sektor industri kreatif yang mulai banyak dirambah oleh anak muda, sehingga ini mampu mendorongnya agar terus bisa update dengan mode terkini. Sofie rajin melakukan survei produk-produk sepatu terkini agar produknya tidak ketinggalan zaman.

Selain menciptakan sepatu, kini ibu dari tiga anak ini juga membuat tas tangan dari anyaman dengan corak batik. Produk baru ini dibuat baru-baru ini karena banyak klien yang mencari dan menyarankan membuat tas. Harga tas buatannya mulai dari Rp 150.000 per unit.

Ke depannya dia juga berencana memperluas pasar dengan menjangkau kalangan masyarakat atas. Untuk itu, ia tengah mempersiapkan sepatu segmen premium dengan harga yang berbeda dan merek yang berbeda. "Untuk menjangkau segmen premium, merek yang sama tak bisa digunakan," tuturnya.

Sebab, menurutnya, nama D.A.T sudah tertanam sebagai sepatu berharga yang murah. Untuk itu ia akan membuat merek baru, tapi saat ini ia masih enggan membeberkan brand sepatu premium buatannya.

Yang jelas, sepatu buatan Sofie akan tetap menggunakan corak batik yang dia buat sendiri. Hal ini akan mempermudah dalam proses pembuatan sepatu, sehingga tidak ada kesulitan untuk mencocokkan corak batik yang sama untuk setiap sisi sepatu.
Dia  berharap, suatu saat bisa memiliki galeri sepatu sendiri dan berharap salah satu anaknya dapat meneruskan usaha sepatu ini di kemudian hari.        

Editor: Rizki Caturini


Baca di Sumber...

Comments